KKN UNEJ 309 Beri Penyuluhan Pupuk Organik di Desa Alassumur Bondowoso, Optimalkan Kotoran Hewan Ternak

- Rabu, 17 Agustus 2022 | 16:12 WIB
Mahasiswa KKN UNEJ 309 beri penyuluhan pembuatan pupuk kompos dari kotoroan hewan ternak milik warga Desa Alassumur, Bondowoso.
Mahasiswa KKN UNEJ 309 beri penyuluhan pembuatan pupuk kompos dari kotoroan hewan ternak milik warga Desa Alassumur, Bondowoso.

Harian Jember Mahasiswa KKN UNEJ kelompok 309 melakukan kegiatan penyuluhan pupuk organik yaitu pupuk dari limbah cucian beras dan pupuk kompos dari kotoran ternak di Desa Alassumur, Bondowoso.

Kotoran ternak dipilih karena sebagian besar warganya memiliki hewan ternak sebagai salah satu sumber penghasilannya. Nantinya, limbah kotoran hewan ternak ini diolah menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos sendiri merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan melalui organisme pengurai.

Pupuk ini memiliki kandungan yang sudah lengkap baik unsur hara makro( N, P, k, Ca, Mg, S ) serta hara mikro ( Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B ). Kandungannya yang lengkap terbukti ampuh menahan air dan menyuburkan tanah.

Pupuk kompos merupakan jenis pupuk yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman dalam skala besar, yaitu pertanian. Alat dan bahan pembuatan pupuk kompos dari kotoran ternak antara lain:

  1. Drum
  2. Cangkul
  3. Termometer
  4. Kotoran domba/kambing
  5. Arang sekam
  6. Dolomite (Kapur pertanian)
  7. EM 4
  8. Molase
  9. Air

Proses pembuatan pupuk kompos dari kotoran ternak sebagai berikut.

  1. Larutkan starter dengan mencampur EM4 dengan molase dan air dengan perbandingan 1: 100 . Selanjutnya kotoran dicampur dengan arang sekam dan dolomit hingga merata.
  2. Tuangkan larutan starter pada kotoran yang telah dicampur dengan bahan sebelumnya sedikit demi sedikit lalu diaduk dan buat kotoran setinggi 1,5 m. Ukur suhu dan kelembaban pupuk menggunakan tangan dengan cara meremas. Namun jangan sampai mengeluarkan air.
  3. Lakukan pengecekan selama 3-5 hari dengan membolak-balik serta tidak membiarkan kompos kering. Pupuk siap digunakan pada minggu ke empat.

Pupuk organik selanjutnya berasal dari limbah kegiatan rumah tangga yang sering kali terbuang dengan percuma yaitu air cucian beras.

Pupuk limbah cucian beras dapat dimanfaatkan untuk tanaman dalam skala kecil, yaitu tanaman di pekarangan rumah. Kandungan dari air cucian beras berupa karbohidrat, nutrisi, vitamin dan zat-zat mineral lainnya yang sangat bermanfaat bagi tanaman.

Berbagai kandungan tersebut berfungsi sebagai zat pengatur pertumbuhan pada tanaman. Alat dan bahannya antara lain baskom, pisau, bawang merah, air cucian beras. Pembuatan pupuk ini dengan cara menuang air cucian beras ke dalam baskom.

Lalu iris 4 siung bawang merah, dan masukkan kedalam baskom dan diamkan selama semalaman penuh hingga tercium bau fermentasi. Setelah tercium bau fermentasi pupuk tersebut sudah siap digunakan. Gunakan untuk menyiram tanaman hias atau buah sebanyak 1 x seminggu.

Kegiatan penyuluhan pupuk organik disambut hangat oleh warga desa Alassumur. Warga sekitar sangat antusias mengikuti serangkaian kegiatan penyuluhan. Di Akhir sesi penyuluhan, tim KKN 309 membagikan kuesioner sebagai salah satu indikator keberhasilan program kerja mahasiswa. Hasil yang didapatkan berupa masyarakat telah mengetahui informasi terkait pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik (limbah cucian beras dan kotoran ternak) setelah dilakukan penyampaian materi penyuluhan yang mudah dipahami***

Editor: Fabby Nidufias D

Tags

Terkini

Terpopuler

X